SMA Kartini Batam Mengadakan Seminar Budaya

Mengundang Narasumber Tokoh Melayu Kepri

Rabu, 27 Juli 2022 SMA Kartini mengadakan Seminar Budaya dengan tema Napak Tilas Budaya Bandar Kota Madani, sebagai implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini mengundang dua narasumber yaitu  DR. Ahmad Dahlan, M.H., Ph.D yang pernah menjabat sebagai Walikota Batam tahun 2006 - 2016, sekaligus penulis buku Sejarah Melayu, dan  Tarmizi, pendiri sekaligus Presiden Komunitas Seni Rumahitam Batam. Keduanya adalah tokoh budaya Melayu Kepulauan Riau yang sudah dikenal secara luas di Indonesia.

Bapak Ahmad Dahlan (mantan waliota Batam) bersama Bapak Muslim Biddin (mantan Kadis Pendidikan Kota Batam) didampingi Kepala SMA Kartini Batam, Akmal, dan Pengurus Yayasan Keluarga Batam, Tanjung Litasari dan Retno Winaryanti disambut oleh Marching Band SMA Kartini Batam.

Dalam pemaparan materinya, Bapak Ahmad Dahlan menyampaikan sejarah Melayu Kepri, khususnya di Kota Batam dan peranannya bagi kemaslahatan masyarakat Batam. Saat menyampaikan materi kepada siswa - siswi SMA Kartini ia mengatakan Batam ini awalnya semacam pulau kosong hanya sekitar 6000 orang dan basisnya adalah Melayu.Sehingga budaya Melayu harus dimunculkan atau ditularkan ke masyarakat Batam.Ketika budaya ini tidak dijaga maka bisa kacau. Hal ini harus dilakukan melalui proses sosialisasi melalui kegiatan seperti ini.

"Sejauh ini tidak ada masalah namun rasa kebersamaan dan saling memahami satu dan lain harus di kembangkan . Alhamdulillah pada masa jabatan saya tidak pernah terjadi masalah Agama, suku di Batam," kata Ahmad Dahlan.

Ia berharap semua suku yang ada di Batam pertahankan budayanya masing-masing dan tetap menghargai budaya dan suku lain.

Seminar Budaya ini juga dihadiri oleh Pengurus Yayasan Keluarga Batam yaitu Hj. Retno Winaryanti yang menggantikan Ibu Sri Soedarsono yang berhalangan hadir, dan Ibu Tanjung Litasari, Ketua Harian YKB, Bapak Muslim Biddin yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Bapak Abu Bakar, pengawas SMA Kartini Batam dari Dinas Pendidikan Kepri dan Pengurus Komite, Bapak Haryanto.

 Selain Ahmad Dahlan, SMA Kartini Batam juga mengundang narasumber kedua, Tarmizi yang merupakan pendiri Komunitas Seni Rumahitam Batam. Tarmizi sendiri adalah salah satu tokoh seni Batam yang sudah terkenal sampai ke Brunei. Beliau mendapatkan berbagai penghargaan seni, termasuk Anugerah Kebudayaan dari Presiden pada tahun 2020. 

Mengawali pemaparan materinya, Tarmizi sempat membacakan puisi karyanya sendiri. Dalam pemaparannya, beliau mengatakan bahwa budaya Melayu perlu dilestarikan oleh para siswa, karena mereka adalah generasi pelurus. Di tangan siswa-siswi inilah budaya Melayu akan tetap hidup dan berkembang dan tidak mati ditelan bumi.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Seminar budaya Napak Tilas Budaya Bandar Kota Madani ini adalah pembuka kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang merupakan program Sekolah Penggerak. Tahun 2022 ini, SMA Kartini terpilih menjadi Sekolah Penggerak di Kota Batam, bersama tiga sekolah lainnya yaitu SMA Negeri 18, SMA Negeri 20 dan SMA Ulil Albab, untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, menggantikan kurikulum 2013 sebelumnya.

Dalam implementasinya di Kurikulum Merdeka, selama tiga tahun siswa akan melaksanakan tujuh projek dengan tema yang berbeda-beda. Di kelas X, akan dibuka tiga tema di antara Kearifan Lokal, Kewirausahaan dan Kebhinekaan Global. Kearifan Lokal dibuka mulai 27 Juli 2022 dan akan dilaksanakan selama delapan minggu, dan direncakan akan berakhir pada bulan Oktober 2022 dengan melaksanakan aksi projek berupa tampilan atau pameran.

Akmal, S.Pd., Kepala SMA Kartini Batam mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk siswa-siswi karena mereka lebih mendalami karakter mereka masing-masing, dan siswa bebas berekspresi untuk menuangkan kreativitasnya.

Dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini, diterapkan enam dimensi yang menjadi Profil Pelajar Pancasila di antaranya beriman dan bertaqwa, kreatif, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, dan berpikir kritis. 

Di SMA Kartini, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini dilaksanakan di kelas X setiap hari rabu. Siswa bersama guru pembimbing projek akan melaksanakan kegiatan projek mereka, dengan guru pembimbing sebagai pemberi opini dan koreksi pada kegiatan mereka.